Rakyat.win ~ Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat mendapat dukungan dari politisi Demokrat Ruhut Sitompul. Ahok menganggap sikap Ruhut berani ambil risiko dipecat partai karena menganggapnya sebagai keluarga.
"Ya dekat, sudah keluarga saya, sama dia kenal baik juga. Sama-sama orang dari Sumatera Utara (Sumut)," jelas Ahok di Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2016).
Tak tanggung-tanggung untuk fokus menjadi juru bicara bagi Ahok-Djarot untuk Pilgub DKI 2017, Ruhut mantap untuk mundur dari DPR. Ahok mengapresiasi pilihan Ruhut.
"Ya itu pilihan kan. Kita terima kasih dong buat Bang Ruhut, kalau dia berpikir seperti itu," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Soal dukungan Ruhut itu jelas membuat panas partai yang menaunginya, Partai Demokrat. Pasalnya Ruhut seharusnya mendukung pasangan Agus Yudhoyono-Sylvia Murni bukan malah mendua ke pasangan bakal cagub-cawagub petahana.
"Komisi Pengawas Partai Demokrat telah merekomendasikan sanksi berat untuk Ruhut kepada Dewan Kehormatan partai. Namun Komwas masih menimbang-nimbang 'nasib' Ruhut," jelas Ketua PD Syarief Hasan di Kompleks DPR, Selasa (18/10).
"Lebih bagus dia mundur dari Demokrat jadi sudah selesai kan masalahnya, enggak ada sesuatu yang perlu dipertanyakan lagi," sambungnya.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Agus Hermanto. Agus rekomendasi sanksi itu telah disampaikan kepada Dewan Kehormatan PD. Dewan Kehormatan disebut akan segera menerbitkan sanksi untuk Ruhut tersebut.
"Jadi sekarang ini, bolanya masih ada di Dewan Kehormatan. Yang tentunya kapan Dewan Kehormatan akan bersidang, klarifikasi dengan Bang Ruhut dan sebagainya. Nanti setelah itu ada keputusan Dewan Kehormatan yang sudah disampikan ke ketua umum dan sekjen bahwa sudah dideklarasikan," ungkapnya.
Jika Ruhut sudah resmi dipecat maka mantan Koordinator Polhukam PD itu harus angkat kaki dari partai. Ruhut juga mau tak mau harus menanggalkan baju kebesaran Partai Demokrat jika sanksi sudah putus.
"Kalau dulu kan pernah sanksi ringan, sanksinya adalah penonaktifan dari koordinator juru bicara PD. Itu sanksi ringan. Kalau sanksi berat tentu lebih dari pada itu. Misalnya penarikan dari anggota DPR, atau dalam tanda kutip pemecatan," kata Agus.
Sumber: detik.com
"Ya dekat, sudah keluarga saya, sama dia kenal baik juga. Sama-sama orang dari Sumatera Utara (Sumut)," jelas Ahok di Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2016).
Tak tanggung-tanggung untuk fokus menjadi juru bicara bagi Ahok-Djarot untuk Pilgub DKI 2017, Ruhut mantap untuk mundur dari DPR. Ahok mengapresiasi pilihan Ruhut.
"Ya itu pilihan kan. Kita terima kasih dong buat Bang Ruhut, kalau dia berpikir seperti itu," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Soal dukungan Ruhut itu jelas membuat panas partai yang menaunginya, Partai Demokrat. Pasalnya Ruhut seharusnya mendukung pasangan Agus Yudhoyono-Sylvia Murni bukan malah mendua ke pasangan bakal cagub-cawagub petahana.
"Komisi Pengawas Partai Demokrat telah merekomendasikan sanksi berat untuk Ruhut kepada Dewan Kehormatan partai. Namun Komwas masih menimbang-nimbang 'nasib' Ruhut," jelas Ketua PD Syarief Hasan di Kompleks DPR, Selasa (18/10).
"Lebih bagus dia mundur dari Demokrat jadi sudah selesai kan masalahnya, enggak ada sesuatu yang perlu dipertanyakan lagi," sambungnya.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Agus Hermanto. Agus rekomendasi sanksi itu telah disampaikan kepada Dewan Kehormatan PD. Dewan Kehormatan disebut akan segera menerbitkan sanksi untuk Ruhut tersebut.
"Jadi sekarang ini, bolanya masih ada di Dewan Kehormatan. Yang tentunya kapan Dewan Kehormatan akan bersidang, klarifikasi dengan Bang Ruhut dan sebagainya. Nanti setelah itu ada keputusan Dewan Kehormatan yang sudah disampikan ke ketua umum dan sekjen bahwa sudah dideklarasikan," ungkapnya.
Jika Ruhut sudah resmi dipecat maka mantan Koordinator Polhukam PD itu harus angkat kaki dari partai. Ruhut juga mau tak mau harus menanggalkan baju kebesaran Partai Demokrat jika sanksi sudah putus.
"Kalau dulu kan pernah sanksi ringan, sanksinya adalah penonaktifan dari koordinator juru bicara PD. Itu sanksi ringan. Kalau sanksi berat tentu lebih dari pada itu. Misalnya penarikan dari anggota DPR, atau dalam tanda kutip pemecatan," kata Agus.
Sumber: detik.com
0 Response to "Wow! Ahok Anggap Ruhut Layaknya Keluarga"
Posting Komentar